REPRESENTASI BENTUK POLA ASUH ORANG TUA DALAM FILM KELUAR MAIN 1994 (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE)

Pola asuh orang tua memiliki peran besar dalam menentukan positif dan negatif karakter seorang anak. Hal tersebut terintegrasikan dalam berbagai program pemerintah yang diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas karakter peserta didik Indonesia. Salah satu program tersebut adalah menyaksikan film dari sineas lokal yang mencerminkan isu-isu keluarga, yakni film berjudul Keluar Main 1994 yang disutradarai oleh Ihdar Nur. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi bentuk pola asuh orang tua yang direpresentasikan dalam film tersebut dan apa faktor yang mempengaruhi pola asuh dalam film tersebut.
Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce, dengan metode kualitatif deskriptif, yang termasuk kedalam jenis studi dokumen (document study). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan riset kepustakaan. Pada tahapan teknik analisis data semiotika Charles Sanders Peirce menggunakan segitiga triadik yaitu sign, interpretant dan object.
Kesimpulan penelitian representasi pola asuh orang tua dalam film Keluar Main 1994 menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce secara garis besar memberikan representasi pola asuh orang tua merupakan hal penting dalam menentukan karakter anak. Pola asuh otoriter akan mengakibatkan anak merasa tertekan, tidak percaya diri, dan cenderung pasif. Sementara dengan pola asuh autoritatif anak akan lebih interaktif dan mandiri. Beberapa representasi pola asuh ini diterjemahkan melalui bentuk ekspresi, adegan, dialog, dan latar dalam film. Representasi pola asuh dalam film Keluar Main 1994 ialah penggambaran Pak Karim dan Ibu Ida sebagai orang tua Ibo yang memilik pola asuh berbeda dalam mendidik anaknya. Pak Karim cenderung menggunakan pola asuh otoriter, sementara Ibu Ida menggunakan pola asuh autoritatif. Penggambaran pola asuh dalam film Keluar Main 1994 secara tidak langsung berkaitan dengan kritik sosial tentang kompleksitas hubungan orang tua dan anak. Representasi pola asuh dalam film Keluar Main 1994 juga sebagai bahan refleksi bahwa kesuksesan anak tidak hanya membutuhkan fasilitas dan materi melainkan juga dukungan emosional dari orang tua.