Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMK Islam Ahmad Yani Ngantang Kabupaten Malang

Penelitian mengenai problematika implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMK Islam Ahmad Yani Ngantang, Kabupaten Malang adalah sangat penting karena kurikulum ini membawah perubahan yang nyata dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti, dari metode ceramah ke metode pembelajaran diferensiasi. Pentingnya penelitian ini terletak pada pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi guru dan peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti yang meliputi perencaan,pelaksanaan, penilaian, dan problematika dan solusi penerapan kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di SMK Islam Ahmad Yani Ngantang Malang, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya digunakan analisis data menggunakan deskriptif analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti meliputi, perencanaan (berpedoman pada CP,TP,ATP, dan modul ajar), pelaksanaan (pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup), penilaian/evaluasi (formatif dan sumatif). Sedangkan problemnya yaitu, Guru masih terbiasa menggunakan metode ceramah, belum begitu menguasai pembelajaran diferensiasi, ketika pembelajaran peserta didik masih minim pembelajaran praktik. Solusi untuk mengatasi problem tersebut yaitu Guru bisa mengikuti pelatihan workshop,diskusi dengan rekan sejawat untuk bertukar pengalaman, berkolaborasi antar guru, rapat evaluasi pembelajaran, Mengkolaborasikan aktivitas kelompok dengan diskusi kelas untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam proses belajar, menggunakan metode pembelajaran sepanjang hayat, menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, studi lapangan dan Peserta didik mencoba lebih banyak bertanya kepada guru dan teman-teman saat tidak mengerti, peserta didik sering berlatih belajar mandiri dan mencari informasi sendiri sebelum berdiskusi dengan teman-teman, mengintegrasikan lebih banyak praktik yang bisa dilakukan dengan berkelompok, ataupun melaksanakan studi lapangan.