EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 MOJOWARNO JOMBANG

Pendidikan merupakan aset vital bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kemajuan dan martabat. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi individu yang berkualitas, beriman, dan bertanggung jawab, sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, dengan membawa perubahan signifikan dalam proses pembelajaran. Meskipun TIK menawarkan banyak keunggulan, seperti akses informasi yang lebih mudah dan biaya yang lebih rendah, pemanfaatannya dalam pendidikan seringkali terbatas pada administrasi sekolah. Kurikulum pendidikan di Indonesia perlu mengintegrasikan TIK secara lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga terciptanya hubungan yang dekat dengan siswa, mampu menghasilkan sistem pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah secara kondusif sesuai keinginan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Efektivitas pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran PAI di SMPN 1 Mojowarno Jombang dan (2) Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran PAI di SMPN 1 Mojowarno Jombang. Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Efektivitas pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran PAI di SMPN 1 Mojowarno Jombang adalah untuk peningkatan pemahaman konsep agama, keterlibatan siswa dalam pembelajaran agama, penghayatan nilai-nilai agama, motivasi belajar dan kepuasan siswa, (2) Faktor pendukungnya adalah dukungan instusional, kemudahan penggunaa, kreativitas dan desain instruksional. Sedangkan faktor penghambatnya adalah keterbatasan infrastruktur serta ketergantungan siswa pada teknologi.