DAMPAK PENGGUNAAN GADGET DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP AKHLAK MURID KEPADA GURU DI MA SYAFI'IYAH NGORO JOMBANG

Perkembangan teknologi digital membuat gadget dan media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan murid. Meski membawa kemudahan akses informasi dan komunikasi, penggunaannya yang berlebihan tanpa pengawasan dapat berdampak pada akhlak murid. Fenomena ini juga terjadi di MA Syafi’iyah Terpadu, sehingga perlu dikaji secara mendalam. Tujuan penelitian ini yaitu: 1. untuk mendeskripsikan dampak penggunaan gadget dan media sosial terhadap akhlak murid kepada guru di MA Syafi’iyah Terpadu, 2. untuk mengidentifikasi akhlak murid kepada guru sebagai akibat dari penggunaan gadget dan media sosial di MA Syafi’iyah Terpadu, 3. untuk mengidentifikasi solusi untuk mengatasi dampak penggunaan gadget dan media sosial terhadap akhlak murid kepada guru di MA Syafi’iyah Terpadu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1. dampak penggunaan gadget dan media sosial memiliki dampak positif yaitu meningkatnya kreativitas melalui penggunaan aplikasi editing, memudahkan akses informasi dan pembelajaran melalui aplikasi pembelajaran maupun media sosial, memudahkan komunikasi antara guru, murid dan wali murid, serta menjadi sumber Informasi dan edukasi tambahan setelah buku. Namun, adapun dampak negatifnya yaitu sulit lepas dari gadget dan media sosial, konsentrasi belajar terganggu oleh notifikasi gadget, lebih tertarik menggunakan gadget dan media sosial daripada melakukan aktivitas fisik, sering menunda perintah guru, dan rentan terpapar konten negatif. Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan gadget dan media sosial pada murid yaitu teknologi yang mudah diakses, lingkungan dari keluarga maupun teman, pencarian informasi yang cepat dan praktis, dan mencari hiburan di media sosial maupun game online. 2. Akhlak murid yang ditemukan yaitu murid murid mematuhi perintah guru meskipun terkadang menundanya saat sedang menggunakan gadget dan media sosial, murid memberikan hadiah, ucapan terima kasih, dan doa saat hari guru, murid patuh saat dinasehati guru meskipun respons emosional kadang dipengaruhi kelelahan atau penggunaan gadget dan media sosial, etika duduk di hadapan guru belum sepenuhnya diterapkan, karena pengaruh dari kelelahan serta kebiasaan menggunakan gadget media sosial, sebagian murid terbawa pola komunikasi media sosial yang cenderung santai saat berbicara dengan guru, kemampuan mendengarkan penjelasan guru terganggu oleh perhatian yang mudah teralihkan akibat penggunaan gadget dan media sosial, etika dalam menerima atau memberikan sesuatu kepada guru masih dijaga oleh mayoritas murid dalam interaksi sehari-hari. 3. Solusi yang dilakukan pihak sekolah adalah memberikan sosialisasi dan pendidikan etika digital yang bekerja sama dengan kepolisian, membatasi waktu penggunaan tanpa izin guru saat pembelajaran, memberikan penugasan kelompok dan mendorong mengikuti kegiatan organisasi sekolah, serta pemanfaatan aplikasi edukatif seperti Canva, dan PowerPoint.