STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 2 MOJOWARNO

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Mojowarno, yang ditunjukkan dengan kurangnya partisipasi, keaktifan, serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut menuntut adanya strategi pembelajaran yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa yang beragam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi lapangan. Subjek penelitian meliputi waka kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, serta lima siswa kelas VIII SMPN 2 Mojowarno. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber, teknik, serta perpanjangan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berdiferensiasi terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran dengan kesiapan, minat, serta gaya belajar siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami materi, lebih aktif dalam pembelajaran, serta merasa senang dan termotivasi. Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasi diferensiasi meliputi perencanaan pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa, variasi media dan metode yang digunakan, dukungan kebijakan sekolah, terciptanya iklim kelas yang positif, serta respon positif siswa terhadap strategi yang diterapkan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berkontribusi besar terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, sekaligus relevan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran yang adaptif, inklusif, dan berpusat pada peserta didik.