RELEVANSI PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG PENDIDIKAN DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR INDIVIDU DI SEKOLAH

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan dan relevansinya dalam mengatasi konflik antar individu di sekolah menekankan bahwa pendidikan harus mengembangkan akal, membentuk akhlak, dan membina hubungan sosial yang harmonis, pandangan yang relevan dengan permasalahan konflik antar individu di sekolah yang sering kali disebabkan lemahnya pembinaan karakter dan kurangnya penanaman nilai moral pada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Relevansi Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pendidikan dalam konteks penyelesaian konflik antar individu di lingkungan sekolah serta menganalisis sejauh mana konsep pendidikan menurut Ibnu Khaldun dapat diterapkan sebagai solusi dalam mengatasi konflik sosial antara peserta didik di lingkungan pendidikan formal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan sumber data primer karya Ibnu Khaldun yaitu al-Muqaddimah sedangkan sumber data sekunder berupa buku-buku, jurnal ilmiah, artikel, dan skripsi/tesis yang relevan. Teknik analisis data menggunakan analisis isi dan komparatif digunakan untuk mengidentifikasi, memahami, serta membandingkan gagasan Ibnu Khaldun dengan teori pendidikan modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a. pembinaan akhlak dan adab menjadi kunci pencegahan konflik. Sekolah yang menanamkan sikap saling menghormati, toleransi, dan empati akan meminimalkan gesekan antar siswa, b. pembinaan akhlak dan adab menjadi kunci pencegahan konflik. Sekolah yang menanamkan sikap saling menghormati, toleransi, dan empati akan meminimalkan gesekan antar siswa, c. konsep ashabiyyah menekankan kohesi sosial berbasis nilai etis sebagai penyangga harmoni sekolah, d. peran guru sebagai teladan lebih efektif daripada nasihat. Guru yang adil, bijaksana, dan santun membangun komunikasi sehat, mengurangi kesalahpahaman, dan menumbuhkan kepercayaan siswa, e. integrasi nilai agama dan musyawarah menjadi mekanisme resolusi konflik yang demokratis dan mendidik siswa bersikap bijak.