IMPLEMENTASI PUASA DALAIL QUR’AN DALAM PENINGKATAN KUALITAS HAFALAN SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL- AZHAR MOJOKEMBANG KARANGLO MOJOWARNO JOMBANG

Fenomena menurunnya semangat dan kualitas hafalan sebagian santri mendorong pentingnya strategi spiritual untuk menjaga hafalan Al-Qur’an secara optimal. Di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Azhar Mojokembang Karanglo Mojowarno Jombang, terdapat amalan anjuran berupa Puasa Dalail Qur’an yang diyakini dapat meningkatkan kekuatan hafalan. Namun belum diketahui secara ilmiah bagaimana pelaksanaannya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap hafalan santri. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik pelaksanaan Puasa Dalail Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Azhar Mojokembang Karanglo Mojowarno Jombang, untuk mengetahui kualitas hafalan santri yang mengamalkan dan tidak mengamalkan puasa Dalail Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Azhar Mojokembang Karanglo Mojowarno Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari pengasuh pondok, ustadzah tahfidz, dan santri pelaksana maupun non- pelaksana puasa. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan triangulasi metode, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu guna memperoleh data yang valid dari berbagai teknik dan momen pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Puasa Dalail Qur’an diawali dengan pengambilan ijazah ke KH. Ahmad Badawi di Kudus, dilanjutkan dengan puasa nyirih selama tujuh hari disertai pembacaan potongan ayat setiap selesai salat fardhu, dan diteruskan dengan puasa selama 1 tahun 1 bulan 2 minggu serta amalan membaca satu juz per hari. Santri yang menjalankan Puasa Dalail Qur’an menunjukkan peningkatan kualitas hafalan ziyadah konsisten dan tertib, murajaah terjadwal dan disiplin, fokus menghafal terjaga, kekuatan menghafal lebih kokoh, perolehan hafalan meningkat, kesulitan menghafal berkurang, ketepatan menghafal meningkat, kelancaran menghafal stabil, daya tahan hafalan kuat, pemahaman makna ayat berkembang. Adapun santri yang tidak melaksanakan puasa mengalami lebih banyak kendala dalam menjaga dan menambah hafalan. Ziyadah tidak rutin, murajaah kurang disiplin, fokus menghafal terganggu, kekuatan menghafal lemah, perolehan hafalan stagnan, kesulitan menghafal sering muncul, Ketepatan menghafal rendah, kelancaran menghafal terganggu, daya tahan hafalan rendah, pemahaman makna ayat terbatas