HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR FIKIH DENGAN KETAATAN BERIBADAH SISWA MTS SALAFIYAH SYAFI'IYAH BANDUNG DIWEK JOMBANG

Prestasi belajar Fikih mencerminkan kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap materi yang diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran tersebut. Pada pelajaran Fikih, materi yang dibahas salah satunya adalah mengenai shalat dan puasa. Melalui pembelajaran Fikih, diharapkan siswa memahami konsep dan tata cara shalat maupun puasa sehingga dapat mengamalkannya dengan benar. Pada umumnya, siswa yang memahami ketentuan Islam dengan baik, dari sebuah pemahaman akan muncul kesadaran, dan kesadaran menjadi landasan dalam beramal. Dengan demikian, pembelajaran Fikih dapat menjadi sumber informasi dan motivasi bagi siswa dalam melaksanakan ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih, (2) Ketaatan beribadah siswa, dan (3) Hubungan antara prestasi belajar Fikih dengan ketaatan beribadah siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian survei. Adapun metode penelitiannya ialah deskriptif-korelatif. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas VII MTs. Salafiyah Syafi’iyah Bandung tahun ajaran 2023/2024 sebanyak 68 siswa, di mana pengambilan sampel dengan menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan angket. Uji prasyarat instrumen angket berupa uji validitas dan reliabilitas. Uji prasyarat analisis meliputi uji linieritas dan normalitas data. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji korelasi Pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih berkategori cukup baik, dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 83, yaitu terletak pada interval nilai 81 – 83. (2) Ketaatan beribadah siswa berkategori cukup baik, dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 83, yaitu terletak pada interval nilai 79 – 86. (3) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi belajar Fikih dengan ketaatan beribadah siswa, dengan perolehan nilai rxy lebih kecil dari rtabel (0,114 < 0,235) pada taraf signifikansi 5% dan terletak pada interval koefisien 0,00 – 0,199 artinya memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah atau hampir tidak ada korelasi.