Manajemen Kurikulum Muatan Lokal dalam Mengembangkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur'an di SMPN 2 Diwek

Manajemen kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan perkembangan kehidupan peserta didik, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan tanpa landasan yang kokoh dan kuat. Pemerintah Kabupaten Jombang saat ini sedang melakukan inovasi di bidang pendidikan dengan menggunakan muatan kurikulum agama lokal. Muatan kurikulum lokal ini dicetuskan untuk mewujudkan misi Bupati Jombang, yakni “Jombang Beriman dan Berdaya Saing”. Setelah diperhatikan di lapangan, ternyata masih banyak ditemukan peserta didik yang belum mahir dalam bidang keagamaan, terutama dalam bidang baca tulis Al-Qur’an (BTQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan model pengembangan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dari manajemen kurikulum muatan lokal dalam mengembangkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an di SMPN 2 Diwek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini, peneliti mengambil 3 uji keabsahan data, yaitu perpanjangan pengamatan, triangulasi data, dan member check, dengan teknik analisis data model Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kurikulum muatan lokal ini pada awalnya dikembangkan dengan model administratif, lalu seiring berjalannya waktu berubah menjadi model grass-root. Pendekatan model grass-root digunakan karena pada proses pembelajaran mulai muncul masukan-masukan terkait materi pembelajaran yang disampaikan oleh pembimbing kepada pengawas sekolah. Perencanaan kurikulum dilanjutkan oleh pembimbing muatan lokal dengan memulai pembuatan rencana pembelajaran pada awal semester, dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan disetorkan pada pihak sekolah untuk dimonitoring kelengkapannya. Selanjutnya, pengorganisasian manajemen kurikulum dilakukan oleh waka kurikulum dengan membagi jam mengajar dan membuat jadwal pelajaran. Pelaksanaan dari kurikulum ini dibuktikan dengan adanya proses belajar mengajar di kelas sesuai dengan jadwal mengajar yang diberikan oleh pihak sekolah. Untuk mengembangkan kemampuan baca Al-Qur’an, terdapat materi membaca Al-Qur’an 2 Juz per semester pada muatan lokal keagamaan, serta ilmu tajwid dan penerapannya dalam membaca Al-Qur’an dalam kitab Syifa’ul Jinan. Materi imlak surah pendek pada muatan lokal keagamaan diawali dengan pengenalan imlak pada peserta didik dan dilanjutkan dengan latihan imlak menggunakan surah-surah pendek. Evaluasi manajemen kurikulum dapat diketahui bahwa evaluasi yang dimaksud ada 2 jenis, yaitu evaluasi peserta didik dan evaluasi guru. Evaluasi peserta didik berupa sumatif per tiap materi yang disesuaikan dengan Tujuan Pembelajaran (TP), yang hasilnya akan digabungkan untuk dijadikan penilaian akhir pada raport peserta didik. Evaluasi guru berupa evaluasi terhadap pelaksanaan proses mengajar yang dilakukan oleh kepala sekolah dan tim supervisi dari guru senior.