PENANAMAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MELALUI MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI BARENG

Penelitian ini mengkaji tentang penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam penerapan kurikulum merdeka belajar melalui mata pelajaran PAI yang menekankan pada penguatan profil pelajar pancasila dan penanaman nilai-nilai moderasi beragama yang di gunakan dengan berbagai cara, salah satunya melalui mata pelajaran PAI. Dari alasan tersebut peneliti mengadakan penelitian mengenai Penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam penerapan kurikulum merdeka belajar melalui mata pelajaran PAI di SMA Negeri Bareng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam penerapan kurikulum merdeka belajar melalui mata pelajaran PAI di SMA Negeri Bareng, dan mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penananman nilai-nilai moderasi beragama dalam penerapan kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri Bareng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan deskriptif analisis kualitatif. Hasil penelitian ini meliputi. Pertama, Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui pembelajaran dari buku PAI dan Budi pekerti yang sudah mencantumkan nilai-nilai moderasi beragama yang sudah pasti tujuannya agara terciptanya profil pelajar pancasila yang berakhlak yang baik dan suka terhadap suatu perbedaan diantara sesama manusia. Kedua, Faktor pendukung dalam penanamannya seperti guru yang selalu memberikan pemahaman tentang agama yang baik terhadap siswa, buku PAI dan Budi Pekerti, Guru PAI, lingkungan yang harmonis. Dan faktor penghambatnya yaitu seperti siswa tidak menerapkan pemahaman yang dia paham tentang moderasi beragama, dan di dalam kelas masih ada siswa yang suka mengganggu siswa lain ketika sedang belajar, kurang memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan tentang keagamaan, masih kurangnya pemahaman tentang pembelajaran moderasi beragama.