INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK MELALUI LAGU QUR-ANY DI PONDOK PESANTREN AL-URWATUL WUTSQO JOMBANG

Pendidikan akhlak memiliki peran sentral dalam membentuk karakter
peserta didik, khususnya di lingkungan pesantren. Akhlak menjadi indikator
keberhasilan pendidikan Islam karena mencerminkan integrasi antara ilmu, iman,
dan amal. Namun, realitas menunjukkan masih adanya degradasi moral, termasuk
di pesantren, seperti kedisiplinan yang rendah, kurangnya penghormatan kepada
guru, dan perilaku santri yang belum mencerminkan akhlak Islami. Hal ini
menunjukkan perlunya pendekatan kreatif dalam menanamkan nilai-nilai akhlak.
Salah satu inovasi yang dikembangkan di Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo
Jombang adalah melalui lagu Qur-any, yaitu lagu Islami yang syairnya bersumber
dari nilai-nilai Al-Qur’an dan ajaran Islam. Lagu ini dinilai efektif karena mudah
diingat, menyentuh emosional, dan memotivasi santri untuk menginternalisasi
nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai akhlak melalui lagu Qur’any di
Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Jombang, dan (2) mendeskripsikan dampak
internalisasi nilai-nilai akhlak melalui lagu Qur-any terhadap kehidupan santri.
Internalisasi akhlak dipandang penting karena pendidikan pesantren tidak hanya
berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pada penghayatan dan pengamalan
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian meliputi pengasuh,
ustazah, dan santri. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi,
dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber
dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai akhlak
melalui lagu Qur-any berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, moral knowing,
yaitu santri memperoleh pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak melalui syair lagu
yang berisi ajaran Islam. Kedua, moral loving, yaitu santri mulai menghayati,
mencintai, dan menghargai nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam lirik lagu.
Ketiga, moral doing, yaitu santri mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, seperti disiplin ibadah, pengendalian diri, cinta kebaikan,
dan konsistensi amal saleh. Dampak internalisasi ini terlihat pada perubahan
sikap, penguatan spiritualitas, dan terbentuknya kebiasaan positif santri