KONTRIBUSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN ABDUL HADI DALAM MENANAMKAN ADAB PADA SANTRI PUTRI DI ERA DIGITAL

Kurikulum pesantren merupakan serangkaian rencana dan panduan yang mengatur proses pembelajaran di lembaga pendidikan pesantren. Ini meliputi berbagai elemen, seperti materi pelajaran di pesantren biasa diambil dari kitab-kitab kuno yang berbahasa Arab, metode pengajaran berupa sorogan, bandongan, halaqoh, hafalan, dan bathsul masail. Di pesantren juga tak luput dari kurikulum yang memfokuskan pada peningkatan kualitas para tahfidz Qur’an. Pondok Pesantren Abdul Hadi sebagai institusi pendidikan Islam yang berkomitmen untuk membangun karakter para santri. Dalam mencapai tujuan pesantren, Pondok Abdul Hadi menerapkan kurikulum modern yang telah dijalankannya yakni kurikulum salaf dan Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi kurikulum di Pondok Pesantren Abdul Hadi dan bagaimana metode penanaman adab di Pondok Pesantren Abdul Hadi pada santri putri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap pengasuh, ustadz, ustadzah, pengurus serta santri putri di bidang tahfidz dan salaf/kitab yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum di Pondok Pesantren Abdul Hadi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa kontribusi kurikulum di Pondok Pesantren Abdul Hadi dicapai melalui pembagian materi sesuai tingkatan, metode sorogan dan lalaran untuk santri putri salaf dan metode setoran binnadhor dan bilghoib serta takrir untuk santri putri tahfidz dan mengevaluasi dengan 2 cara yaitu lisan dan praktik. Di Pesantren Abdul Hadi adab akan semakin baik dan terkontrol melalui pembiasaan salat berjama’ah, muraja’ah, membaca doa sebelum belajar, duduk dengan rapi ketika sorogan, keteladanannya dalam bentuk ustadzah membiasakan bertutur kata yang sopan dan baik, menghormati waktu, ustadz datang tepat waktu saat kegiatan sorogan dan sikap tawadhu’ ketika menjelaskan kitab, pengawasan dalam bentuk pemantauan penambahan hafalan setiap hari dan pemantauan ketika santri putri kurang fokus atau mengantuk ketika di kelas, dan hukuman dalam bentuk pengulangan hafalan untuk setor malam lebih banyak, berdiri 2 jam dengan membaca Al-Qur’an dan pembacaan kitab secara berulang di depan teman-temannya.