DAMPAK PERNIKAHAN PADA MASA STUDI TERHADAP PERKULIAHAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI STIT UW JOMBANG JAWA TIMUR

Saat ini, pernikahan muda banyak dilakukan oleh pasangan yang masih menyandang status mahasiswa di bangku perkuliahan. Menikah pada masa studi merupakan suatu fenomena di lingkungan kita, karena hal ini masih dianggap sesuatu yang tidak biasa. Hal ini dapat dilihat dari relatif sedikitnya mahasiswa yang sudah menikah dibandingkan dengan mahasiswa yang belum menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Motivasi mahasiswa STIT UW Jombang menikah pada masa studi, 2) Dampak positif dan negatif pernikahan di masa studi terhadap perkuliahan mahasiswa PAI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Display Data), dan penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Motivasi mahasiswa menikah pada masa studi antara lain sebagai penyemangat dalam hari-hari ketika mencari ilmu, ingin bersegera dalam kebaikan karena menikah adalah sunnah Rasulullah SAW dan penyempurna separuh ibadah. Informan lain menyatakan bahwa lebih baik menikah daripada pacaran serta mendapatkan dukungan dari keluarga. Alasan lainnya adalah karena sudah waktunya untuk membangun rumah tangga. Dampak positif dan negatif pernikahan di masa studi terhadap perkuliahan mahasiswa PAI dibagi menjadi dua, yaitu: a) Dampak positif, yaitu mahasiswa lebih terbantu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, tidak mengalami masalah dalam presentasi kehadiran, merasakan kenyamanan, semakin terpacu untuk menyelesaikan perkuliahan, tidak merasa tertekan, dan dengan adanya pasangan dapat membantu pembayaran SPP perkuliahan. b) Dampak negatif, yaitu cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat belajar.